Hikmah Kehidupan Blog

Home » Uncategorized » Manja Terhadap Tuhan.

Manja Terhadap Tuhan.

IMG_2786Seringkali kita merasakan gundah, sumpek, galau, sedih, bahkan stress yang tiada henti karena suatu permasalahan yang sulit untuk kita hadapai. Lantas, apa yang kita lakukan pada saat-saat tersebut?. ya, mungkin kita curhat kepada teman terdekat, sahabat karib, bahkan kepada orang tua untuk mendapatkan solusi yang lebih baik, atau mungkin kita memendamnya sendiri bukan?. Memang sih, terkadang ketika curhat kepada mereka semua, mereka bisa memberikan solusi terbaik, tapi jika tidak bisa? Atau bahkan mereka hanya berkata “berat banget jadi lo ya” atau “waduh, gue gak tau apa solusinya, gue Cuma bisa bantu lo doa doang”, lantas kemana kita akan pergi mencari solusi yang tebaik??
Jadi gini, semua orang sekalipun mereka tidak beragama, ketika dirinya ditimpa musibah atau hal-hal yang sekiranya dirinya merasa tidak mampu untuk menanggung semua beban pikiran, secara fitrah, dia akan mencari “Tuhan” yang Maha Esa. Dirinya tertuju kepada Yang Maha Satu yang tidak ada duanya, yang membuat dirinya mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Tapi wahai saudaraku sekalian, ketika kita selalu memohon kepada Tuhan terus menerus tanpa henti dan keinginan positif kita dikabulkan oleh-Nya, pernahkah kita berfikir bahwa Tuhanpun meminta satu permintaan yang Dia tidak ucapkan secara langsung. Permintaan-Nya dapat kita sadari ketika akal sehat kita berjalan dengan baik. Apa permintaan Tuhan? Dia meminta kepada para hambanya untuk mengerjakan perintahnya, menjauhi larangannya, serta bertaqwa kepada-Nya. Hanya itu yang Tuhan minta, tidak lebih.
Ada sebuah analogi yang realistis yang sekiranya membuat kita berfikir dan merenung sejenak. Karena Sayyidina Ali bin Abi Thalib bersabda “Merenung sejenak lebih baik dari ibadah seribu tahun”. Ketika anda diberikan sesuatu yang anda inginkan oleh orang tua anda, bahka setiap permintaan anda selalu diberikan, anda pasti merasa harus membalas jasa orang tua anda ketika anda berfikir dengan akal sehat anda yang selama ini memberikan apa yang anda inginkan bukan?. Lalu, orang tua anda meminta kepada anda untuk menuruti satu permintaannya, yaitu jadilah anak yang baik. Ketika kita menuruti permintaannya tentu kita menjadi anak yang baik, akan tetapi jika kita tidak menurutinya? Ya kita menjadi anak yang durhaka.
Seperti itu juga terhadap Tuhan wahai saudara, ketika satu permohonan Tuhan tidak kita turuti dan bersamaan dengan itu setiap permintaan kita selalu dituruti oleh Tuhan, maka kita termasuk orang-orang yang durhaka kepada-nya. Akan tetapi ketika kita menuruti permintaan-Nya, kita akan menjadi ciptaan-Nya yang tidak sia-sia hidup di dunia ini dan bahkan termasuk orang-orang yang beruntung.
Bukanhkah kita semua telah ketahui bahwa iblis itu dikutuk oleh Tuhan hanya karena membantah “satu” perintahnya?, yaitu untuk sujud kepada Nabi Adam as? Dan apa yang dilakukan ibilis?, dia enggan untuk sujud kepadanya. Lalu iblis dikutuk sedemikian rupa oleh-Nya.

IMG_2782

     Bayangkan! Berapa banyak perintahnya yang sudah kita langgar? Atau bahkan kita enggan untuk menurutinya?. Apakah kita ini masih pantas disebut dengan manusia? Ataukah kita lebih buruk atau hina daripada iblis yang hanya melanggar satu perintahnya?, jawabannya hanya diri kita sendiri yang mengetahui.
Tapi wahai saudara, Tuhan sayang terhadap kita dan Tuhan masih membuka pintu rahmat dan taubat-Nya selebar-lebarnya untuk para hamba-Nya. Tuhan hanya meminta bertaqwa kepada-Nya serta mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Secara akal, akalpun mengetahui bahwa kebaikan harus dibalas dengan kebaikan pula dan bukan dibalas dengan kejahatan atau bahkan peremehan. Bayangkan, ketika anda memberi sesuatu yang indah yang pernah anda miliki, lalu orang yang anda beri membalasnya dengan jasa yang tidak pantas atau dengan peremehan, bagaimana perasaan anda? Sakit bukan?. Tuhanpun seperti itu ketika kita membalasnya tidak dengan kebaikan pula, sama halnya bahwa kita telah mendzalimi Tuhan itu sendiri.


Leave a comment