Hikmah Kehidupan Blog

Home » hikmah » Cintailah Orang-orang Yang Sempurna.

Cintailah Orang-orang Yang Sempurna.

maxresdefault

Assalamu’alaikum
     Hai sobat, bagaimana kabar Anda ?, semoga Allah memberikan kesehatan selalu untuk Anda semua, dan tak lupa besyukur atas Nabi Allah Rasulullah dan juga orang-orang pilihan-Nya yang telah memberikan pelita untuk jalan kita menuju Allah Swt.

    InsyaAllah, pada bulan Rajab dan penuh berkah ini, saya ingin mengupas “Apa itu Cinta dan Siapa yang berhak dicintai?” sobat-sobatku yang sama dicintai-Nya, kenapa saya ingin membahas tema cinta pada bulan suci ini, karena saya ingin mengajak kalian untuk mengenal siapa yang seharusnya dicintai!.

    Sobat-sobatku yang dicintai Allah, sebenarnya saya bingung ingin memulai dari mana untuk membahas tema ini?, karena cinta itu menyentuh perasaan, so, sulit untuk saya menulis tentangnya, tapi bagaimana kalau kita bahas dengan secara umum saja, ok !

     Sob, saya ingin bertanya pada Anda. Apa  itu cinta? Apakah cinta itu ada atau tidak ada? Jadi, kebanyakan orang-orang yang mendefinisikan cinta itu: “cinta itu buta, cinta itu hidup, cinta itu melihat, cinta itu mendengar, cinta itu merasakan kelezatan dan kepahitan, cinta itu bisa menciptakan sesuatu yang besar, dengan cinta dunia bisa menjadi syurga”, jadi banyak orang yang mengartikan cinta. Kalau pendapat saya sendiri, cinta itu “bagaikan wujud yang tidak ada batasnya”.

    Oh iya sob, apakah untuk merasakan cinta ini ada tahapannya? Dan apakah ada tahapan setelah cinta?. Iya, kita memerlukan tahapan-tahapan tertentu menuju cinta bahkan lebih dari cinta.

   Kita analogikan atau nisbatkan pada orangtua kita, jadi mereka itu sebelum menikah merasakan tahapan-tahapan berikut ini;

  • Rasa Simpati

         Awal-awalnya kedua orangtua kita saling memperhatikan dari sisi segi manapun, mereka itu memperhatikan cara barjalanya, mengenakan pakaian, cara berbicarnya, bahkan kedipan matapun diperhatikan, hemmmm, hebat iya orang tua kita, hehehehe.

  • Rasa Suka

      Muncul rasa simpati, selesai saling memperhatikan satu dengan yang lainnya, kemudian muncul rasa suka pada diri masing-masing orangtua. Meraka saling bercerita, saling ketawa-ketiwi, dan banyak hal yang meraka lakukan dari hal itu.

  • Rasa Cinta atau Hasrat

       Pada tahapan ini muncul rasa cinta, setelah saling menyukai, cinta ini bagaikan khatam (cin-cin), khatam itu bentuknya bulat, separo cinta ibu  dan separonya lagi cinta bapak, dan ketika itu menyatu cinta mereka, itulah khatam cinta, yang tidak ada celah untuk memisahkannya, mereka saling melebur, saling menyempurna, dan tahapan inilah mereka menikah.

  • Kasih Sayang

       Sob, jadi terdapat tahapan setelah cinta, yaitu kasih sayang. Dengan  kasih sayang inilah meraka telah membesarkan kita sampai sekarang ini, mereka sudah benar melebur menjadi khatam, tidak akan bisa yang memisahkan mereka, dan terwujudlah kata-kata ini “Engkau menjadi aku dan aku menjadi engkau”, kata-kata yang sangat keren sob.

  • Kasih Sayang Hakiki.

          Dan inilah sob, kasih sayang hakiki, ketika mereka sudah benar melebur dan menjadi satu dan di tengah-tengah mereka terdapat Allah Swt, maka khatam cinta itu semakin berwarna dan kokoh.

         Mereka selalu mengatakan, “Aku mencintaimu dan engkau mencintaku”. sungguh meraka saling merasakan lezat dan manisnya cinta.

Oleh karena itu sob, Allah Swt telah menjanjikan dalam kitab suci-Nya;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kena-mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13).

        So, jangan takut tentang jodoh sob, kita hanya perlu ikhtiar mencari pasangan yang cocok dengan diri kita.

  Sobatku yang dicintai Allah, semua itu hanya muqaddimah untuk masuk pada pembahasan kita. Ok sekarang kita masuk pada pembahasan kita, jangan lupa simak dengan baik, karena ini menyangkut masa depan Anda semua.

mahambbah (cinta) terbagi menjadi dua:

  • Hakiki Kamal (Kesempurnaan)
  • Nisbi (relatif), dibagi menjadi dua: insani (manusia) dan hayawani (hewan)

     Pertama kita bahas mahabbah nisbi insani dulu. Mahabbah nisbi insani yaitu cinta terhadap manusia, tapi yang saya maksud adalah benar-benar manusia, yang dimana dalamnya dirinya tidak memiliki sifat kehewanan

   Sob, bagi Anda yang mempunyai umur  berpotensi untuk bisa menikah, maka hati-hatilah untuk memilih pasangan Anda, setidaknya Anda harus teliti terhadap pasangan Anda. Kalau boleh saran, saya akan menyarankan“cintailah kekasih Anda yang terdapat dalam dirinya sebuah keabadian yang bisa bermanfaat di dunia dan akhirat dan juga Anda tidak akan mengalami kebosanan dalam rumah tangga Anda, saya yakin ketika Anda menikah, Anda akan melingkupi sakinah mawaddah wa rahmah, ooh iya, terus apa sih keabadian dalam dirinya itu? Keabadian dalam dirinya itu semisal, Anda tidak boleh melihat fisiknya, kekayaanya, kecantikannya, dan yang lainnya yang berbau materi. Anda harus menengok kekasih yang dia itu dekat dengan Allah, kecerdasaanya terhadap agamanya, dan yang terakhir kemulian dalam lingkungan keluarga dan masyarakatnya” gimana sob pada tertarik gak? Hehehehe.

      Dan yang kedua ini adalah mahabbah nisbi hayawani. Ini sob, kebalikan dari yang di atas, sebenarnya ketika kita meyakini Allah yang Maha Abadi, dan kita juga telah mengetahui bahwa kita tidak akan kekal, itu tidak terlepas dari hukum kausalitas. Kita yang bermateri ini tidak bisa hidup abadi. Oleh karena itu, ketika kita mencintai kekasih kita kerna kecantikan, kelembutan wajahnya, dan putih kulitnya, hidungnya yang mancung, kemudian kita memandang dari segi ekonominya dan banyak hal ketika memandang karena ada unsur materi dalam diri kekasih kita.

     Cinta ini tidak akan mengantarkan kita dalam kenyamanan berkeluarga, kerana kenapa? Iya itu, kerana di dalamnya ada unsur materinya, sedangkan ketika kita mencintai yang bermateri pasti akan merasa bosan dan cepat hilang rasa cintanya. Maka kita akan mengatakan, “ketika kita mencintai kekasih kita karena adanya unsur materi dalam dirinya berarti kita mencintai dengan hawa nafsu kita, sedang dengan menggunakan hawa nafsu sama dengan cintanya sepasang hewan”.

    Sob, kita harus mengetahui bahwa cinta sulit didefiniskan, kecuali dengan cinta lagi, ketika kita mencinta seseorang, pasti kita sudah fana terhadapnya, meskipun orang membisikan kepada kita tentang keburukan kekasih kita, kita tidak mau mendengarnya, karena kita sudah sangat mencintai, meskipun kecacadan pada kekasih kita bisa menjadi fakta juga.

    Kemudian siapa yang tidak memiliki kerusakan atau kekurangan? Apakah ada orang yang tidak memiliki kekurangan?

     Iya sob, ada  orang yang paling sempurna dan tidak memiliki kekurangan dalam dirinya, mereka sangat suci dan tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun, apakah Anda ingin mengetahui siapa mereka?

    Iya, mereka adalah Rasulullah, Sahabatnya yang setia, dan juga keluarga Rasulullah, mereka semua adalah manusia yang paling sempurna, maka dari itu sob, belajarlah, pahamilah, dan ketahuilah mereka, karena mereka menyimpan cinta yang hakiki.

    Mahabbaah hakiki kamaladalah;, hakiki di sini adalah objek yang dicintai di dalamnya tidak memiliki kecacadan sedikitpun dan mereka sempurna dalam segala hal apapun. Jadi, cinta itu bersifat baik, mulia dan sempurna, maka cintailah wujud yang sempurna, maka Anda tidak akan mendapatkan kecacadan sedikitpun dalam cinta Anda.

   Dan Allah telah menegaskan kepada kita semua untuk mencintai Rasulullah dan keluarganya. Dia berfirman dalam kitab-Nya;

لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ

Aku tidak meminta kepdamu sesuatu upahpun atas seruanku, kecuali cinta terhadap keluargaku.(QS as-Syura: 23)
Ayat di atas ini menceritakan; ketika para sahabat Rasulullah datang membawa harta banyak, dengan tanda rasa terimakasih atas perjuangan Rasulullah, tapi Rasulullah tidak menerimanya, Rasulullah hanya meninta untuk mencintai keluarganya.

      Anda yang merasa umatnya Rasulullah dan kita sebagai makhluk sosial, hendaknya kita harus mencari tahu siapakah keluarga Rasulullah itu? Karena banyak pendapat yang mengartikan keluarga Rasulullah, tapi jangan takut sob, ketika Anda benar-benar ingin mencari tahunya dengan usaha Anda sendiri, Allah  tidak tidur, Dia Maha Melihat dan Maha Mendengar, oleh karena itu, Allah pasti menunjukan jalan untuk kita, ketika kita sungguh-sungguh untuk mencarinya, sob!! “kebenaran akan tersingkap untuk Anda”, maka dari itu usalahlah untuk mencarinya! Selama masih di dunia!

      Ok sob, semua yang telah dibahas, kita simpulkan bersama dan sekaligus PR buat sobat-sobatku yang dicintai Rasulullah:

  • Kita harus mencari tahu, apa makna cinta itu? Jangan sampai kita terjebak di dalamnya.
  • Bagi Anda yang ingin berkeluarga, harap cari pasangannya yang cocok dan juga jangan memandang hal yang bermateri pada kekasih Anda.
  • Cintailah Rasulullah dan keluarganya, karena mereka manusia suci dan sempurna, dalam cinta mereka tidak ada sebuah kekurangan sedikitpun.
  • Bagi Anda yang merasa pengikut Rasulullah, carilah siapa yang dimaksud keluarga Rasulullah, saya yakin dengan Anda, jika sungguh-sungguh mencarinya, Anda akan menemukan kebenaran itu.


2 Comments

  1. Mortyfox says:

    Masya allah ❤

    Like

Leave a comment